MAKALAH
FISIKA LINGKUNGAN
TEMA
: ZAT PADAT
PENCEMARAN
TANAH
NAMA : ERNI LESTARI
NIM :
(P07133114017)
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penyusunan karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas Fisika
Lingkungan. Selain itu tujuan dari
penyusunan karya tulis ini juga untuk menambah wawasan tentang masalah
pencemaran tanah.
Kami
menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
karya tulis selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
BAB
I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Manusia
hidup di Bumi, mereka lahir, tumbuh kembang dan mati di sini. Bumi yang terdiri
bermacam-macam bagian memiliki karakteristik tersendiri, khususnya tanah. Tanah
merupakan kumpulan di tubuh alam di atas permukaan Bumi yang mengandung
benda-benda hidup dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman sebagai salah satu
sumber penyokong kehidupan manusia. Tanah merupakan sistem yang terbuka dan
bersifat dinamis.
Dalam
tanah terdapat unsur-unsur organik yang menunjang kelangsungan tanah sepanjang
masa, jika tidak terkontaminasi dengan benda-benda asing yang mengganggu. Bahan
organik yang terdapat di dalamnya menjaga “hidup” tanah agar mereka dapat terus
menyokong kelangsungan manusia di Bumi. Sedangkan bahan anorganik atau benda
asing yang terdapat di tanah dapat menjadi ancaman bagi tanah karena bahan
tersebut tidak dapat terurai dengan baik oleh mikroorganisme tanah bahkan dapat
membunuh mereka, yang berakhir dengan pencemaran tanah atau menjadi lahan
kritis.
Dampak
pencemaran tanah tidak hanya terjadi pada tanah namun juga berimbas terhadap
makhluk lain di sekitar. Selain merusak tanah, polutan yang tersimpan akan
mencemari air tanah sebagai salah satu sumber air permukaan, penyimpan
penyakit-penyakit berbahaya sebagai akibat dari pembuangan sampah padat yang
tidak efektif, serta menyebarkan bakteri dan virus terhadap manusia dan
binatang.
Secara
global pencemaran-pencemaran yang terjadi Bumi telah mendapatkan perhatian
khusus, terutama polusi tanah. Namun, dalam kenyataannya realisasi dalam
pelestarian, penanggulangan, dan rehabilitasi masih dirasa kurang. Organisasi,
LSM dan pemerintah saling bahu-membahui dalam upaya “penyehatan kembali” tanah.
Bentuk-bentuk upaya yang dilakukan seperti penanaman pohon, penghematan pupuk
kimia dan penggalakan kembali pupuk organik, pendaurulangan sampah padat, serta
membuat peraturan tentang pembuangan limbah-limbah proses kimiawi.
Di
masa depan dirahapkan Bumi yang semakin tua ini, masih dapat subur, sejuk, dan
hijau. Tanah sebagai tempat hidup manusia dapat terlindungi dari “kejahatan
tanah” oleh para pelaku-pelaku pencemaran yang berkedok “bisnis hijau”. Oleh
sebab itu sebagai generasi penerus, kita sebaiknya dari diri kita menanamkan
jiwa sayang lingkungan terutama pada tanah.
2.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
2.1 Apakah pengertian pencemaran tanah?
2.2 Apakah penyebab pencemaran tanah?
2.3 Apakah macam-macam pencemaran tanah?
2.4 Bagaimanakah dampak dari pencemaran tanah?
2.5 Bagaimanakah usaha penanggulangan dampak pencemaran tanah?
2.1 Apakah pengertian pencemaran tanah?
2.2 Apakah penyebab pencemaran tanah?
2.3 Apakah macam-macam pencemaran tanah?
2.4 Bagaimanakah dampak dari pencemaran tanah?
2.5 Bagaimanakah usaha penanggulangan dampak pencemaran tanah?
3. TUJUAN
PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah adalah:
3.1 Untuk mengetahui pengertian pencemaran tanah.
3.2 Untuk mengetahui penyebab pencemaran tanah.
3.3 Untuk mengetahui macam-macam pencemaran tanah.
3.4 Untuk mengetahui dampak dari pencemaran tanah.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah adalah:
3.1 Untuk mengetahui pengertian pencemaran tanah.
3.2 Untuk mengetahui penyebab pencemaran tanah.
3.3 Untuk mengetahui macam-macam pencemaran tanah.
3.4 Untuk mengetahui dampak dari pencemaran tanah.
3.5 Untuk
mengetahui usaha penanggulangan dampak pencemaran tanah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pencemaran
Tanah
Pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi.
Tanah subur merupakan tanah yang
cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun mikroorganisme, dan dari segi
fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Namun tanah subur dapat
rusak karena adanya erosi dan pencemaran tanah. Sebagaimana udara dan air tanah
merupakan komponen penting dalam hidup kita.Tanah berperan penting dalam
pertumbuhan makluk hidup, Memelihara ekosistem, dan memelihara siklus air.
Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan pembuangan sampah yang tidak
memenuhi syarat (ilegal dumping), Kebocoran limbah cair dari industri atau
fasilitas komrsial , atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, Zat kimia,
atau limbah, yang kemudiaan tumpah ke permukaan tanah. Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap ,
Tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air,tanah dan udara diatasnya .
Menurut Peraturan Pemerintah RI No.
150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa:
“Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang
terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik,
kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.” Tetapi akhir-akhir ini, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi
kerusakan tanah terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, daerah
industri dan kawasan peternakan serta pertanian. Di dalam PP No. 150 th. 2000
di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya
sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.
Bahan polimer dan bahan yang sukar
terurai Bahan polimer banyak digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, atau
kantong plastic. Selain praktis, harga bahan-bahan polimer ini sangat murah
sehingga digunakan secara luas. Namun, umumnya bahan polimer ini sukar
diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu pembakarannya juga menghasilkan asap
dan gas yang berbahaya. Bahan polimer ada yang dapat didaur ulang dan ada juga
yang tidak. Di Negara maju, bahan polimer yang boleh digunakan dalam kehidupan
sehari-hari harus berupa bahan yang dapat didaur ulang. Bahan- bahan polimer
yang masuk ke dalam tanah dan sukar diuraikan dapat menggangu kehidupan
tumbuhan. Bahan polimer yang sulit diuraikan antar lain plastic, gelas(kaca),
kaleng, seng, dan besi bekas
Pencemaran tanah merupakan keadaan
dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah
alami.Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air
permukaan tanah tercemar dalam lapisan subpermukaan, zat kimia, atau air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat.Pencemaran yang masuk kedalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhaan atau dapat mencemariarus air
tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran Tanah mempunyai hubungan
yang erat baik dengan pencemaran udara maupun dengan pencemaran air. Bahan
Pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh air hujan, jatuh ke
tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah. Demikian pula bahan pencemar dalam
air permukaan tanah (air sungai, air selokan, air danau dan air payau) dapat
masuk ke dalam tanah dan dapat menyebabkan Pencemaran Tanah.
Dengan demikian maka Lingkungan
Hidup yang paling banyak dan mudah tercemar adalah Tanah. Tanah yang dimaksud
adalah bagian permukaan bumi yang dihuni oleh banyak makhluk hidup terutama
manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam hewan dan mikroorganisme. Selain itu di
dalam tanah ini juga terdapat air dan udara.
ciri-ciri tanah
tercemar adalah :
1.
Tanah tidak subur
2.
pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3.
Berbau busuk
4.
Kering
5.
Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
2.2 Penyebab
Pencemaran Tanah
1)
Sumber Bahan
Pencemar Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai
hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar
udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar
tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya
pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar
misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri,sampah
rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah
pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang
dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Dari pembahasan tersebut di
atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar
dan sampah rumah sakit.
b. Gunung merapi yang meletus dan asap kendaraan
bermotor
c. Bahan polimer dan bahan yang sukar
terurai
d. Limbah pertanian
e. Limbah reactor atom/PLTN
f. Limbah industri
2)
Komponen
Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen bahan pencemar
yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain
berupa:
a. Senyawa organik yang dapat membusuk
karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun,
tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b. Senyawa organik dan senyawa
anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti
plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan
tanah menjadi kurang subur.
c. Pencemar Udara berupa gas yang larut
dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan
SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan
tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d. Pencemar berupa logam-logam berat
yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari
tanah.
e. Zat radioaktif yang dihasilkan dari
PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan
zat radioaktif.
3)
Penyebab
Pencemaran Tanah
Tanah adalah bagian penting dalam
menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan
bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. sebagian besar
makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan
hewan yang hidup di laut. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian tanah
sehingga bisa mendukung kehidupan di muka bumi ini. Sebagaimana pencemaran air
dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia. Pencemaran
tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .
a. Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah
bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan
swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah
anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme
(non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol
plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja,
deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah
dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
b. Limbah industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah
berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan,
bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau
limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur
yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula,
pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil
pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran
tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman,
misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
2.3 Macam-macam
Pencemaran Tanah
Pencemaran
tanh dapat terjadi melalui 3 cara berikut:
a. Pencemaran
secara langsung.
a) Penggunaan pupuk yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat mematikan mikroorganisme dalam tanah.Padahal mikroorganisme itu dapat membantu menyuburkan tanah.
Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat mematikan mikroorganisme dalam tanah.Padahal mikroorganisme itu dapat membantu menyuburkan tanah.
b) Penggunaan pestisida dan Insektisida yang
berlebihan.
Pestisida adalah alat pembasmi ahama tanaman,sedang insektisida adalah obat pembasmi serangga yang mengganggu tanaman. Obat-obatan seperti DDT,aldrin,herta klor,linden,klor dan paraton,diazinon,dll yang sangat beracun. Penggunaan zat-zat seperti ini secara berlebihan dapat mematikan hewan-hewan yang dapat menjaga kelestarian alam.Jika zat-zat ini masuk kedalam tanah,akan mematikan mikroba-mikroba pengurai sehingga daur ulang zat yang ada di alam akan terganggu.
Pestisida adalah alat pembasmi ahama tanaman,sedang insektisida adalah obat pembasmi serangga yang mengganggu tanaman. Obat-obatan seperti DDT,aldrin,herta klor,linden,klor dan paraton,diazinon,dll yang sangat beracun. Penggunaan zat-zat seperti ini secara berlebihan dapat mematikan hewan-hewan yang dapat menjaga kelestarian alam.Jika zat-zat ini masuk kedalam tanah,akan mematikan mikroba-mikroba pengurai sehingga daur ulang zat yang ada di alam akan terganggu.
c) Pembuangan
sampah sembarangan.
Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme tanah maupun air.Sampah plastik yang tertimbun dalam tanah menyebabka tanah menjadi labil dan kehidupan mikoorganisme akan terganggu.Sampah organic yang tidak ditempatkan dalam lubang tertutup akan menimbulkan bau yang tidak enak dan menyebabkan sarang lalat dan bakteri pathogen.
Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme tanah maupun air.Sampah plastik yang tertimbun dalam tanah menyebabka tanah menjadi labil dan kehidupan mikoorganisme akan terganggu.Sampah organic yang tidak ditempatkan dalam lubang tertutup akan menimbulkan bau yang tidak enak dan menyebabkan sarang lalat dan bakteri pathogen.
b. Pencemaran tanah melalui udara.
Dalam daur zat-zat di alam ,peranan tanah dengan mikroorganisme di dalamnya memegang peranan sangat penting .Apabila udar tercemar,polutan-polutan dari udara akan terserap oleh tanah bersama-sama.Akibatnya kehidupan organisme tanah akan terganggu.Penyebab pencemaran tanah sama dengan penyebab pencemaran udara.Dengan perkataan lain,apabila udara tercemar,tanah pun akan tercemar.
Dalam daur zat-zat di alam ,peranan tanah dengan mikroorganisme di dalamnya memegang peranan sangat penting .Apabila udar tercemar,polutan-polutan dari udara akan terserap oleh tanah bersama-sama.Akibatnya kehidupan organisme tanah akan terganggu.Penyebab pencemaran tanah sama dengan penyebab pencemaran udara.Dengan perkataan lain,apabila udara tercemar,tanah pun akan tercemar.
c. Pencemaran
tanah melalui air.
Air pembuangan dan air hujan,semuanya akan jatuh ke permukaan tanh dan meresap kedalam tanah .Apabila air buangan mengandung zat-zat pencemar,partike-partikel pencemar yang ada dalam air akan mengubah struktur tanah sehingga akan mengganggu kehidupan organisme tnah.Hal ini dikarenakan peristiwa pencemaran saling berkaitan satu sama lainnya.Apabila udara dan air tercemar,tanah juga akan ikut tercemar.
Air pembuangan dan air hujan,semuanya akan jatuh ke permukaan tanh dan meresap kedalam tanah .Apabila air buangan mengandung zat-zat pencemar,partike-partikel pencemar yang ada dalam air akan mengubah struktur tanah sehingga akan mengganggu kehidupan organisme tnah.Hal ini dikarenakan peristiwa pencemaran saling berkaitan satu sama lainnya.Apabila udara dan air tercemar,tanah juga akan ikut tercemar.
2.4 Dampak
Pencemaran Tanah
Timbunan sampah yang berasal dari
limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan
estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak
bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam
sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa
timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak
struktur permukaan dan tekstur tanah.
Limbah lainnya adalah oksida logam,
baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah. Yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan
air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme
di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan
bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang. Tinja, deterjen,
oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya
dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang
disebutkan sebagai pencemaran tanah. Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari
proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri.
Adanya reaksi kimia yang
menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk yang
selain menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di sekitarnya karena
limbah padat yang telah membusuk ini menguap dan baunya dibawa oleh angin
sehingga lingkungan disekitarnya menjadi bau. Tertimbunnya limbah ini dalam
jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang
meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya
kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran
tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran. Sisa
hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal,
perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme.
Peresapannya ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting
terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah.
Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur
tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami
jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini
tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah. Pestisida yang
digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang
berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah
organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus
menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Berikut ini dampak pencemaran tanah
lainnya :
a.
Dampak Pencemaran Tanah Terhadap
Kesehatan
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan
kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian.
b.
Dampak Pencemaran Tanah Terhadap Ekosostem
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah
yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas.
2.5 Penanggulangan
Dampak Pencemaran Tanah
Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran
tanah yakni :
1)
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on- site) dan ex-situ (atau off-site).
a. Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
b. Pembersihan
off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2)
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Teknik
ini mengondisikan mikroba sedemikian rupa sehingga mampu mengurai senyawa
hidrokarbon yang terperangkap di dalam tanah.Bioremediasi dapat dilakukan
langsung di lokasi tanah tercemar (in-situ).
a. Biostimulasi
Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau
tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri
remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
b. Bioaugmentasi
Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan
ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan
dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada beberapa hambatan
yang ditemui ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi
situs yang tercemar agar mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal.
c. Bioremediasi
Intrinsik Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah
yang tercemar. Di masa yang akan datang, mikroorganisme rekombinan dapat
menyediakan cara yang efektif untuk mengurangi senyawa-senyawa kimiawi yang
berbahaya di lingkungan kita. Bagaimanapun, pendekatan itu membutuhkan
penelitian yang hati-hati berkaitan dengan mikroorganisme rekombinan tersebut,
apakah efektif dalam mengurangi polutan, dan apakah aman saat mikroorganisme
itu dilepaskan ke lingkungan.
Pada umumnya langkah
pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran,
misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah pencegahan itu antara
lain:
1. Sampah
organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan
terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah
senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan
pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara
daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan
terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah,
sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses
pemurnian.
4. Penggunaan
pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan
dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan
membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
6. Sampah
zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki
dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke
tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni
atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
BAB
III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub- permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ada beberapa
cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan
remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar